Rabu, 15 Februari 2017

Tantangan 10 Hari yang Menegangkan

Pick A Boo

Permainan tradisional yang satu ini tak pernah tertelan masa. Ya benar! Petak umpet. Ruangan sekat-sekat ini sangat membantu kami menumbuhkan keceriaan di sela-sela aktifitas kami di rumah. Si Sulung sedang mengerjakan Pe er, si kecil tidak peduli. Diajaknya si Kaka bermain dengannya. Walau demikian, si kecil akhirnya mengerti, dan menunggu sejenak, hingga Kakaknya menyelesaikan tugasnya.

'Ade, Kaka lagi ngerjain Pe er.' Jelas Kaka. Saya kebetulan sedang melipat pakaian. 'Ade, sebentar ya, Mama sedang melipat pakaian terlebih dulu.'

Ade hanya tersenyum sambil bolak balik berlari di hadapan kami.

'Oke! Saatnya bermain!' Seru Ade, melihat saya selesai melipat. Namun, diambilnya satu kain, ditutupnya kepalanya, sambil menyeru, 'Mama! cari Ade!'.

Saya berpura-pura tidak melihat. 'Wah, Ade, dimana ya?' Sambil saya berhitung, satu hingga lima. 'Taraaa, Ini Ade Ma!' kami berdua berpelukan.

'Kaka ko ga diajak?' Keluh Kaka. Baiklah, akhirnya kita bertiga bermain bersama.

Pertama-tama agar adil, kita mulai hompimpah. Ternyata yang pertama menjadi kucing itu Ade. Ade menghitung angka satu hingga sepuluh. Kami sibuk mencari tempat bersembunyi. Karena badan saya yang paling besar agak sulit bersembunyi. Kaka, bersembunyi di balik tempat tidur, karena lumayan kecil. Saya, bersembunyi di mana ya? Hehehe.

Akhirnya saya menentukan pilihan.
Hitungan sepuluh selesai, Ade mulai mencari-cari kami. didatanginya dapur tempat saya memasak, didatanginya kamar tempat kami tidur. Namun, tak ditemukan juga kami. Lalu dilihatnya satu ruangan lagi dengan pintu terbuka.

'Mama!' Teriak Ade, sambil melihat di balik pintu, karena di situlah saya bersembunyi. Lalu berlari ke tempat dia menghitung, dan menepukan tangannya di tembok.
Lalu dia segera lari ke tempat tidur yang ditaruh berdiri ke tembok. Ya, tempat tidur kami, kami buat tanpa ranjang, agar bisa di senderkan ke tembok. Hingga, ruangan menjadi lebih luas. Disibakkan sprei yang membalut kasur itu. Tak nampak apa-apa. Lalu Ade mengambil senter, dan kembali ke tempat tadi, dan...

'Kaka!' Teriak Ade girang. Sambil lari dan menepukkan tangannya ke tembok.

Ternyata Ade sudah pandai berhitung, dan lebih teliti, juga sabar mencari kami. Kaka juga sudah tidak marah lagi kalau ditemukan, biasanya suka marah atau manyun. Sekarang, sudah lebih bisa bersabat terhadap Ade. Alhamdulillaah.

#hari5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar